watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

TUKAR TAMBAH

Ivan namaku berpostur tinggi dengan berat
yang ideal serta penampilan dan wajah keren
kalau kata teman-temanku, saat ini aku berusia
24 tahun, kelahiran Bandung. Terus
terang aku termasuk lelaki yang mempunyai
libido seks tinggi dan butuh variasi yang
bermacam-macam dalam melakukan hubungan
seks. Saat ini aku sudah bekerja dan
mempunyai posisi yang cukup bagus. Serta
sudah mempunyai seorang istri yang cantik
dan berkulit putih mulus dengan postur tubuh
yang menarik serta selalu merangsang
nafsuku.
Cerita yang akan kutampilkan ini adalah
pengalamanku beberapa waktu lalu. Saat itu aku
mendapat undangan dari seorang teman lamaku
yang bernama Jay. Jay adalah temanku
semasa kuliah dulu di kota Surabaya. Sejak lulus
dari kuliah kami tidak pernah bertemu,
tetapi komunikasi melalui telepon tetap berjalan
lancar. Saat ini dia juga sudah menikah,
dan aku belum mengenal istrinya. Dia juga saat
ini sudah berkerja di salah satu
perusahaan besar di Surabaya, sedangkan aku
berkerja di Jakarta sampai sekarang.
Pada saat menghubungiku, Jay mengatakan
bahwa dia akan berada di Jakarta selama satu
minggu lamanya dan tinggal sementara di
sebuah apartemen yang telah disediakan oleh
perusahaannya. Dia juga datang bersama
istrinya dan saat ini mereka juga belum
mempunyai anak seperti aku dan istriku,
maklum kami kan masing-masing baru menikah
dan masih fokus ke karir kami, baik istriku
ataupun istri Jay hanya ibu rumah tangga saja,
sebab kami pikir kondisi itu lebih aman untuk
mempertahankan sebuah rumah tangga,
karena dunia kerja pergaulannya menurut kami
tidaklah aman bagi istri-istri kami.
Malam itu sampailah kami di kamar apartemen
yang dihuni oleh Jay dan istrinya.
“"Hai Jay gimana kabar kamu, sudah lama yach
kita nggak ketemu, kenalkan ini istriku
Lusi," kataku.
“"Hai Van, nggak ngira gua kalau bakalan bisa
ketemu lagi sama kamu, hai Lusi… apa
kabar, ini Sari istriku, Sari ini Ivan dan Lusi" kata
Jay balik memperkenalkan istrinya
dan mengajak kami masuk.
Kemudian kami ngobrol bersama sambil
menikmati makanan yang telah disiapkan oleh
Jay dan Sari. Kulihat Lusi dan Sari cepat akrab
walaupun mereka baru ketemu, begitu
juga dengan aku dan Jay.
Ketika Sari dan Lusi asyik ngobrol macam-
macam, Jay menarikku ke arah balkon yang
ada dan segera menarik tanganku sambil
membawa minuman kami masing-masing.
“"Eh.. Van gua punya ide, mudah-mudahan aja
elo setuju… karena ini pasti sesuai dengan
kenakalan kita dulu… gimana" kata Jay.
“"Mengenai apa?" kataku.
“"Tapi elo jangan marah ya kalau nggak setuju"
kata Jay lagi.
“"Oke gua janji" kataku.
“"Begini… gua tau kita kan masing-masing punya
libido seks yang tinggi, gimana kalau
kita coba bermain seks bersama malam ini,
dengan berbagai variasi tentunya, elo boleh pakai
istri gua dan gua juga boleh pake istri kamu,
gimana?" ucap Jay.
“"Ah.. gila kamu!!" kataku spontan.
Tetapi aku terdiam sejenak dan berpikir sambil
memandangi Lusi dan Sari yang sedang
asyik ngobrol. Kulihat Sari sangat cantik tidak
kalah cantiknya dengan Lusi, dan aku
yakin bahwa sebagai laki-laki aku sangat tertarik
untuk menikmati tubuh seorang wanita
seperti Lusi maupun Sari yang tidak kalah
dengan ratu-ratu kecantikan Indonesia.
“"Gimana Van kan kita akan sama-sama
menikmatinya, tidak ada untung rugilah"
kata Jay meminta keputusanku lagi.
“"Tapi gimana caranya? mereka pasti marah
kalau kita beritahu," aku balik bertanya.
“"Tenang aja, gua punya caranya kalau elo
setuju" kata Jay lagi.
“"Gua punya Pil perangsang, lalu kita masukkan
ke minuman istriku dan istrimu..
tentunya dengan dosis yang lebih banyak, agar
mereka cepat terangsang, dan kita mulai
bereaksi."
“"Oke. gua setuju.." kataku.
Dan kami pun mulai melaksanakan rencana kami
tersebut.
Jay mengambil gelas lagi dan memasukkan
beberapa butir pil perangsang ke dalam dua
buah gelas yang sudah diisi soft drink yang akan
kami berikan kepada Lusi dan Sari.
“"Aduh.. asyik amat… apa sich yang diobrolin..
nich.. minumnya kita tambah" kata Jay
sembari memberikan gelas yang satu ke Sari,
sedangkan aku memberikan yang satu lagi
ke Lusi, karena kebetulan minuman milik mereka
yang sebelumnya kelihatan sudah
habis. Kemudian Lusi dan Sari langsung
menenggak minuman yang kami berikan
beberapa kali. Aku duduk di samping Lusi dan
Jay duduk di dekat Sari, kami pun ikutan
ngobrol bersama mereka. Beberapa waktu
kemudian, baik aku maupun Jay mulai melihat
Lusi dan Sari mulai sedikit berkeringat dan
gelisah sambil merubah posisi duduk dan
kaki mereka, mungkin obat perangsang tersebut
mulai bereaksi, pikirku.
Kemudian Jay berinisiatif mulai memeluk Sari
istrinya dari samping, begitu juga aku,
dengan sedikit meniupkan desah nafasku ke
tengkuk Lusi istriku.
“"Sar, aku sayang kamu" kata Jay.
Kulihat tangannya mulai meraba paha Sari,
istrinya.
“"Eh Jay… apaan.. sich kamu… kan malu… akh..
ah" kudengar suara Sari halus.
“"Nggak pa-pa...ah...ah kamu sayangku...ah"
desah Jay meneruskan serangannya
ke Sari.
Melihat kondisi itu, Lusi agak bingung… tapi aku
tahu kalau dia pun mulai terangsang
dan tak kuasa menahan gejolak nafsunya.
“"Lus… aku cinta kamu.. ukh… ulp… ah"
Aku pun mulai memeluk Lusi istriku dan
langsung mencium bibirnya dengan nikmat,
dan kurasa Lusi pun menikmatinya. Aku pun
mulai memeluk tubuh istriku dari depan,
dan tanganku pun mulai meraba bagian pahanya
sama seperti yang dilakukan oleh Jay.
“"Lus, kamu… sangat cantik sayang" kataku.
“"Akh.. Van...ah...ah" desah istriku panjang,
karena tanganku mulai menyentuh
bagian depan kemaluannya, dan mengelus dan
mengusapnya dengan jari tangan kananku,
setelah terlebih dahulu menyibakkan CD-nya
secara perlahan.
Kulihat Jay sudah membuka bajunya dan mulai
perlahan membuka kancing baju Sari
istrinya, yang kelihatan sudah pasrah dan sangat
terangsang. “
"Ah.. Jay...ah...ah...ah" desah Sari kudengar.
Dan Jay sudah berhasil membuka seluruh
pakaian Sari, dan kulihat betapa mulusnya kulit
Sari yang saat ini hanya tinggal CD-nya saja, dan
itu pun sudah berhasil ditarik oleh Jay. Tinggallah
tubuh bugil Sari di atas sofa yang kami gunakan
bersama itu dengan kelakuan Jay pada dirinya.
Kulihat Jay pun sudah membuka
semua pakaiannya dan sekarang tanpa sehelai
benang pun yang menutupi tubuh Sari maupun
Jay yang saat ini saling rangkul dan cium di
sampingku dan istriku. “
"Ah...ulp...ulp...ulp...ah...sst...sst" kulihat Sari
menjilat dan menghisap kemaluan Jay yang
putih
kemerahan dengan nikmatnya.
"ukh...ukh..ohh….ukh" erang Jay menikmati
permainan Sari.
Aku pun sekarang sudah berhasil membuka
semua pakaian Lusi istriku, kulanjutkan
dengan meremas buah dadanya yang kenyal itu
dan kulanjutkan dengan mengisap kedua
puting susunya perlahan dan berulang-ulang.
"Ah...ah...ah... Van.......terus...ah.. ah.." desah
Lusi keenakan.
Tangan Lusi pun mulai membuka celanaku
dengan tergesa-gesa karena hanya celanaku
yang belum kubuka dan kelihatannya Lusi sudah
mulai tidaksabaran. “
"Akh… akh… ukh… oh" ketika celana dan CD-ku
terbuka dan jatuh ke bawah, Lusi segera
memegang kemaluanku dan menjilatinya seperti
apa yang dilakukan oleh Sari.
Aku kemudian segera mengatur permainan
dengan mengambil posisi jongkok dan
membuka lebar kedua kaki istriku dan mulai
menjilati klitorisnya dan semua bagian luar
kemaluannya,
"Aah...oh.. terus.. terus Van… enak… akh… akh"
desah Lusi.
“"Ulp.. ulp.. sst...sst...ah...uhm.. uhm...uhm"
Aku terus menjilati klitoris istriku dan kulihat bibir
kemaluan dan klitorisnya merekah
merah merangsang serta kelihatan basah oleh
jilatanku dan air kenikmatan milikya yang
tentunya terus mengalir dari dalam
kemaluannya.
“"Ah… terus.. ah… ah… terus Van.. enak… akh…
akh… ukh" rintih Lusi.
Yang membuka lebar kedua kakinya serta
meremas buah dadanya sendiri dengan penuh
kenikmatan.
Perlahan kulihat Jay menggendong Sari istrinya
dan membaringkannya sejajar di sebelah
istriku di sofa panjang yang kami pakai bersama
ini, kemudian Jay mulai memasukkan
kedua jari tangannya ke lubang kemaluan milik
Sari dan mengocoknya pelan serta
menariknya keluar masuk.
“"Akh… Jay… ahk… kamu.. gila Jay… akh.. terus…
terus Jay… ahh" rintih Sari
terdengar.
“"Ukh… ah… ulp… akh… akh… akh.. oh… oh…
oh" Suara dan desahan dari istriku dan Sari
secara bersamaan dan penuh kenikmatan.
Perlahan tangan kananku mulai ikut meraba
kemaluan Sari yang berada di sebelah
istriku. Dan aku pun ikutan memasukkan kedua
buah jariku ke kemaluan Sari tersebut.
Dan Jay pun membiarkan semua itu kulakukan,
kemudian sambil terus mengocok lubang
kemaluan Sari, tangan kiri Jay pun mulai ikut
meraba kemaluan istriku yang saat ini
tanpa rambut, karena habis kucukur kemarin,
permainan ini terus berlanjut baik Sari maupun
istriku membuka dan menutup matanya
menikmati permainan yang aku dan Jay lakukan.
Perlahan aku mulai meraba buah dada sari
dengan tangan kananku dan meremasnya
pelan, kurasakan buah dada milik Sari lebih
kenyal dibanding milik istriku, tetapi buah
dada istriku lebih besar dan menantang untuk
dihisap dan dipermainkan. Kemudian aku
mulai berdiri dan mengarahkan kemaluanku
yang berukuran panjang 16 cm serta
diameter 4 cm itu ke arah mulut istriku, dan
tangan kananku terus meremas buah dada
milik Sari. Istriku dan Sari pun membiarkan
semuanya ini terus berlanjut. Dan kulihat Jay
tetap memasukkan dan mengocok kedua lubang
kemaluan yang di depannya dengan
kedua buah tangannya dengan sekali-kali
meremas buah dada milik istriku maupun Sari,
istrinya.
Kemudian Jay mulai berdiri dan mengarahkan
kemaluannya ke lubang kemaluan Sari
yang sudah sangat basah, "Ah Jay terus
masukkan,,terus Jay semuanya" kata Sari.
Melihat itu aku pun mulai mengarahkan batang
kemaluanku ke lubang kemaluan istriku.
“"Akh… ukh.. ah… oh… ah… oh" erang istriku
keenakan.
Saat ini baik posisiku dan jay maupun Lusi dan
Sari berada pada posisi yang sama. Aku
dan Jay terus menarik turunkan kemaluan kami
di lubang kemaluan milik Sari dan Lusi.
Begitu juga dengan Sari dan Lusi membuka lebar
kakinya dan memeluk pinggangku
maupun Jay seolah-olah mereka takut kehilangan
kami berdua.
Selang beberapa saat kemudian Jay
menghentikan kegiatannya dan memintaku
mundur,
kemudian memasukkan batang kemaluannya
yang berukuran panjang 17 cm tetapi
diameternya mungkin 3 cm dan kelihatan begitu
panjang dari punyaku hanya punyaku
lebih besar dan keras dibanding kemaluan Jay
yang terus menuju ke lubang kemaluan
milik istriku. Kulihat istriku cukup kaget tetapi
hanya pasrah dan terus menikmati
kemaluan milik Jay yang mulai mengocok
lubang miliknya tersebut. Aku pun mulai juga
mengarahkan kemaluanku ke lubang kemaluan
milik Sari, perlahan kurasakan lubang
kemaluan Sari masih cukup sempit serta
menjepit batang kemaluanku yang kutekan
perlahan.
“"Akh… akh… Sar… memekmu begitu padat..
dan enak… akh" kataku.
"Terus… Van.. Terus.. punyamu begitu besar…
terus Van… enak… akh" rintih Sari.
“"Van.. terus… beri aku kenikmatan.. akh… akh…
terus Van… enak… lebih dalam
Van… akh.."
“"Lus… punyamu begitu enak… sangat… rapat
dan menjepit kontolku.. akh" desah Jay
kepada istriku.
“"Ehm… ehm… ukh… ukh… lebih dalam Jay…
lebih dalam… teruskan Jay…
teruskan… kontolmu… sangat panjang… akh..
dan menyentuh… dinding.. rahimku..
akh… akh… enak… Jay.." desah istriku lirih.
Kemudian aku terus meremas dan menjilat
puting susu milik Sari dan sekali-kali kugigit
pelan putingnya dan Sari terus menikmatinya,
sementara kemaluanku terus naik-turun
mengocok lubang kemaluan Sari yang terasa
padat dan kenyal serta semakin basah
tersebut. Terasa batang kemaluanku serasa
masuk ke lubang yang sangat sempit dan padat
ditumbuhi daging-daging yang berdenyut-
denyut menjepit dan mengurut batang
kemaluanku yang semakin keras dan menantang
lubang kemaluan Sari yang kubuat
basah sekali, dan Sari pun terus menikmati dan
mengangkat pinggulnya serta
menggoyangkannya saat menerima hujaman
batang kemaluanku yang saat masuk hanya
menyisakan dua buah biji kemaluan yang
menggantung dan terhempas di luar kemaluan
Sari tersebut.
“"Akh… Sar… enak.. sekali.. punyamu… akh..
akh.." desahku.
“"Oh Van… aku sangat… suka… milikmu ini…
Van yang besar dan keras ini… akh…
ogh… ogh… terus Van… ah"
Kulihat Jay membalikkan tubuh istriku dan
memasukan kemaluannya yang panjang putih
kemerahan tersebut dari belakang,
“"Akh… akh… akh… Jay… terus.. lebih dalam
Jay… akh.. enak… Jay" rintih istriku,
yang kulihat buah dadanya menggantung
bergoyang mengikuti dorongan dari kemaluan
Jay yang terus keluar masuk, dan kemudian
tangan Jay meremas buah dada tersebut serta
menariknya.
“"Akh… Jay.. akh… ogh… ogh… ahh" jerit nikmat
istriku menikmati permainan Jay
dari belakang tersebut.
“"Ogh.. Lus… buah dadamu begitu besar… dan…
enak… ukh… ehm… ehmmm"
sahut Jay penuh kenikmatan.
Sari mencoba merubah gaya dalam permainan
kami, saat ini dia sudah berada di atas
tubuhku yang duduk dengan kaki yang lurus ke
depan, sedangkan Sari memasukkan dan
menekan kemaluannya dari atas ke arah
kemaluanku.Blees.
“"Aakh… enak… akh… Van punyamu begitu
besar… akhg" desah sari yang terus
menaik-turunkan tubuhnya dan sesekali
menekan dan memutar pinggulnya menikmati
kemaluanku yang terasa nikmat dan ngilu tetapi
enak.
“"Oh… Sar.. terus… ah… ah" desahku.
“"Oh Van… oh.. oh… oh… Van… aku hampir
keluar Van… aogh… ogh" jerit Sari.
“"Okh.. Van… okh… aku ke… luar… okh.. okh"
tubuh Sari mengejang bagaikan kuda
dan kurasakan kemaluanku pun bergetar
mengimbangi orgasme yang dicapai Sari.
“"Oh… ukh… okh.. Sar aku juga keluar.. okh…
okh"
Kami pun berpelukan dan mengejang bergetar
bersama serasa berada di awan, menikmati
saat klimaks kami tersebut selama beberapa saat
hingga kemudian kami berdua merasa
lemas, dan tetap berpelukan dengan posisi Sari
di atas, seolah kami sangat takut
kehilangan satu sama lain sambil memandangi
permainan Jay dan istriku di sebelah kami.
Kulihat Lusi istriku sangat menikmati permainan
ini dengan posisi bagaikan ****** atau
kuda yang sedang kawin, buah dada istriku yang
besar bergoyang-goyang ke depanbelakang
dengan cepatnya, sekujur tubuh Jay maupun
istriku berkilap dikarenakan
keringat yang mengalir pelan karena permainan
seks mereka ini, kulit Jay yang putih
mulus karena dia berdarah Manado ini kelihatan
bersinar begitu juga istriku begitu
menikmati panjangnya kemaluan Jay. Tangan
istriku meremas sandaran sofa dan
berteriak lirih, “"Ah...ah...ah...uh...uh...uh.. Jay
tekan terus Jay dengan keras...ah...ah.."
kulihat satu tangan istriku memutar dan
memelintir puting susunya sendiri serta sekali-
kali meremas keras buah dadanya tersebut
seolah takut kehilangan kenikmatan permainan
mereka tersebut.
Aku kemudian mendorong kepalanya dan
sebagian tubuhku dan berbaring di bawah buah
dada istriku, kemudian berinisiatif untuk ikut
meremas buah dadanya dan mengisap puting
susunya, “
"Akh… Van… akh… enak.. ogh… ogh… ogh…
terus Van" rintih
istriku, terasa olehku kemudian Sari menjilati dan
menghisap batang kemaluanku yang
mulai mengeras kembali.
"Ogh… ogh… ogh… Van… ogh… ogh… Jay…
kontolmu sangat panjang dan
membuatku sangat… puas Jay… akh… terus…
akh" kata Lusi.
“"Ulp.. ulp… ulp.. ulp… ulp.." jilatan Sari di
kemaluanku yang mengeras.
“"Okh… Jay… aku.. hampir.. ke.. ke.. luar… Jay…
terus" desah istriku.
Kuremas dan kupelintir dengan keras puting
susu dan buah dada istriku, dan kulihat Jay
juga mengejang.
“"Akh… akh.. akh… akh.. Lus.. aku juga keluar…
akh… akh" jerit Jay kuat,
kemudiantubuhnya mengejang dan bergetar
hebat.
“"Ogh… ogh… ogh… ogh" istriku pun
mengejang dan meremas sandaran sofa dengan
kuat. Beberapa saat. Aku pun kembali merasakan
kenikmatan mengalir di batang
kemaluanku dan…"Akh… akh… akh… akh"
kemaluanku pun memuncratkan
spermaku kembali, sebagian ke wajah Sari dan
sebagian lagi meloncat hingga ke tubuh
istriku dan aku pun kembali mengejang
kenikmatan dan kulihat Sari terus menjilati
kemaluanku yang besar tersebut dan
membersihkannya dengan lidahnya.
Kemudian kami terbaring dan tertidur bersama
di sofa tersebut hingga pagi harinya,
dalam kondisi tanpa sehelai benang pun
menutupi tubuhku, istriku, Jay dan Sari istrinya.
Permainan ini kembali kami ulangi pagi harinya.
Dan kembali kami ulangi bersama
dalam beberapa hari hingga saatnya Jay dan Sari
harus pulang ke Surabaya, ini semua
adalah awal dari permainan seks bersama kami
yang hingga kini seringkali kami lakukan
kembali jika aku dan istriku ke Surabaya, ataupun
mereka ke Jakarta. Bahkan kadangkadang-
kadang Sari sendiri ke Jakarta bermain seks
bertiga denganku dan istriku,
ataupun aku atau istriku yang ke Surabaya
bermain seks bertiga atau bersama dengan
salah satu dari Jay atau Sari.


Adult | GO HOME | Exit
1/1478
U-ON

inc Powered by Xtgem.com